Hari kedua di Bogormu



Kopi pagi ini, ku tak suka.
Siaran komersil TV sukses membuatku mengerut dahi.
Langkah anak kecil berputar-putar beriring tawa.
Sementara otakku berotasi mencoba merubah stagnansi keadaan.

Ah iya, dia sempat berjanji...
memperlakukan aku sbg turis,
mendedikasikan diri sbg guide,
mengorientasikan bogor sbg substansi.
Ya..aku dia bogor, rasanya cukup !

Heran...
Terlalu singkat tapi kompleks.
Terlalu kebetulan tapi rapi.
Terlalu nyata tapi tak pasti.
Sudahlah, intinya semua begitu berarti.

Kemana saja pun itu...
GOR yang penuh dengan grafiti yang entah rasisme atau 'iseng'isme,
Keajaiban 'tampak besar' istana bogor,
Puncak dengan KFC bertulis wilujeng sumping,
Fantastisitas kelap-kelip lampu dari Att'awun,
Imam di waktu isya,
Ubi Cilembu dan hingga bakwan plastik...
Seperti menjadi voucher isi ulang energi tubuhku.

Akrab itu dinilai dari simbolisasi,
Dan saat ini ntah karena apa susu coklat menurutku pantas untuknya,
Kepantasan itu menjadi simbol .
Simbol itu merupakan proses merasakan melalui hati. Mengertikah ?
Penutup malam itu sangat menghunus tajam di dada ini...
Terkuak 3 hal yang membuat bogor akan ditinggalkan pecintanya,
yaitu pekerjaan, ilmu pengetahuan, dan CINTA ..

Allahurabbi...
Jika memang akan ada yang membangunkan tidurku ini,
Siapapun dia...
Jangan biarkan gapai-Mu Jauh dariku,
Jangan biarkan cintaku berkurang untuk-Mu,
Jangan biarkan terbukanya mataku menjadi suatu tidak di jalan-Mu .
Tapi...
Jadikanlah itu sebuah keindahan di mana ku takkan lelah mengucap Subhanallah bagi-Mu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cara Membuat Blog

ini resume ketiga saya terkait pembelajaran praktikum teknologi informasi di kampus saya. kali ini resume saya mengenai pembuatan blog.

  1. Pastikan computer yang kamu gunakan terkoneksi dengan internet, kemudian bukalah aplikasi internet yang ada di komputermu.
  2. Masukkan alamat www.blogger.com, web site ini memungkinkan kita membuat blog secara gratis loohh !!
  3. Kemudian klik buat blog
  4. STEP 1 . Akan muncul sebuah tampilan yang mengharuskan kita mengisi semua kolom yang tersedia sebagai persyarakatan. Persyaratan-persyaratan tersebut antara lain alamat email, kode sandi, nama tampilan, dll. Setelah selesai klik lanjutkan.
  5. Berikutnya, kita diharuskan melakukan verifikasi atas akun kita dengan memasukkan asal negara dan nomor handphone kita untuk dikirim kode verifikasi. Setelah kita menerima kode verifikasi melalui pesan singkat di handphone, masukkanlah kode tersebut ke kolom yang tersedia
  6. STEP 2. Beri nama blog kita termasuk alamatnya dengan format xxxxx.blogspot.com
  7. STEP 3. Blog sudah selesai.
  8. Selanjutnya terserah kita ingin membuat blog tersebut dengan kekreatifan kita masing-masing. Nah ada referensi yang bagus untuk mengedit tampilan blog kita, yaitu dengan mengunjungi www.btemplates.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cara membuat flyers melalui Microsoft Office Publisher 2007



Setelah sebelumnya saya membuat resume tentang pembuatan web site melalui microsoft publisher 2007, nah sekarang saya akan membuat resume menggunakan aplikasi yang sama yaitu ms publisher 2007 tapi kali ini mengenai pembuatan flyer. Selamat membacaa.....



1. Start --> Microsoft office --> Microsoft office publisher 2007

2. Pada getting started sudah tersedia banyak pilihan tipe publikasi yang diinginkan, pilih tipe publikasi flyers.

3. Setelah itu akan muncul 3 jenis pilihan design templates :
  • Newer design : desain degan model terbaru
  • Classis design : desain sederhana
  • Blank sizes : kertas kosong dengan berberpa ukuran
Silahkan pilih jenis manapun yang kalian inginkan dengan double klick pada templates tersebut.


4. Untuk mendesain tampilan templates kita, di bagian kiri halaman terdapat format publication, dengan berbagai kemungkinan untuk kita memperindah tampilan flyers kita.

  • Page Option : Untuk mengedit kertas yang kita gunakan, mulai dari layout dasar kertas hingga penambahan logo tertentu ke halaman kita, misalnya berupa logo perusahaan kita.
  • Colour Scheme : Ada banyak pilihan warna yang tersedia bagi kita untuk memperindah tampilan web site kita, bahkan jika kita tidak menyukai pilihan warna yang tersedia, kita bisa membuat warna kita sendiri dengan mengklik create new colour scheme.
  • Font Scheme : Untuk mengedit jenis huruf yang kita gunakan.
  • Flyer Option : Untuk memilih ulang template jika kita merasa kurang puas ataupun mengedit ukuran kertas yang ingin digunakan.

5. Jika kita melakukan kesalahan dalam mengedit flyer kita, bisa menekan ikon undo dan redo.

6. Nah, untuk selanjutnya hanya perlu menulis apapun yang kita inginkan di blok-blok yang sudah tersedia di halaman flyer kita, kita juga bisa menambahkan atau mengganti poto/gambar di halaman flyer kita.



7. Selesai !! jangan lupa disimpan ya !!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cara membuat website melalui Microsoft office Publisher 2007

Setelah mendapatkan pembekalan ilmu dari kakak-kakak asdos sejak beberapa minggu yang lalu, sekarang sampai pada masanya saya harus membuat suatu resume tentang semua pembelajaran, berikut ini adalah resume mengenai cara membuat website menggunakan Ms. Publisher 2007. seharusnya sih yang 2003, tapi berhubunga di Laptop saya yang ada 2007, maka resume berikut ini menggunakan Ms.Office 2007. Semoga bermanfaat yaaa....

1. Start --> Microsoft office--> Microsoft office publisher 2007

2. Pada getting started sudah tersedia banyak pilihan tipe publikasi yang diinginkan, untuk membuat web site pilih tipe publikasi web sites.


3. Setelah itu akan muncul 3 jenis pilihan design templates :


  • Newer design : desain degan model terbaru
  • Classis design : desain sederhana
  • Blank sizes : kertas kosong dengan berberapa ukuran
Silahkan pilih jenis manapun yang kalian inginkan dengan double klick pada templates tersebut.

4. Setelah itu akan muncul easy web site builder, di mana kita bisa memilih berapa banyak halaman yang kita inginkan, setelah kita memilih kemudian klik OK, maka akan langsung muncul navigation bar di halaman home web site kita.


5. Kita bisa mengedit mengedit jumlah halaman termasuk keterangannya dengan cara mengeblok seluruh navigation bar lalu klik kanan dan pilih navigation bar properties, akan muncul pilllihan sebagai berikut.

  • Add Link : Untuk menambah navigation bar
  • Remove Link : Untuk menghapus navigation bar
  • Modify Link : Untuk mengedit nama navigation bar
Lalu klik OK

6. Untuk mendesain tampilan templates kita, di bagian kiri halaman terdapat format publication, dengan berbagai kemungkinan untuk kita memperindah tampilan web site kita.


  • Page Option : Untuk mengedit kertas yang kita gunakan, mulai dari layout dasar kertas hingga penambahan logo tertentu ke halaman kita, misalnya berupa logo perusahaan kita
  • Colour Scheme : Ada banyak pilihan warna yang tersedia bagi kita untuk memperindah tampilan web site kita, bahkan jika kita tidak menyukai pilihan warna yang tersedia, kita bisa membuat warna kita sendiri dengan mengklik create new colour scheme.
  • Font Scheme : Untuk mengedit jenis huruf yang kita gunakan
  • - Web Site Option : Untuk memilih ulang template jika kita merasa kurang puas

7. Jika kita melakukan kesalahan dalam mengedit web site kita, bisa menekan ikon undo dan red.


8. Nah, untuk selanjutnya hanya perlu menulis apapun yang kita inginkan di blok-blok yang sudah tersedia di halaman web site dan bisa juga menambahkan/mengganti poto yang ada.


9. Jangan lupa disimpan ya…….

10. Untuk melihat tampilan web site kita di internet, klik file kemudian klik web page preview

Oke deh teman-teman sekalian selamat mencoba ya, mudah kok !!
^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


In these photos :
left to right
Siti Octrina Malikah ; Shintia Pramita Dewi ; Raden Siti Nadhea ; Karina Kusuma


Makhluk yang berempat ini berencana mencoba wahana-wahana di dufan bersama anak-anak HI 2009 Universitas Paramadina untuk mengakrabkan diri. Ehh, ternyata setelah berjuang transit-transit trans jakarta yang padet banget, ngantri beli karcis masuk ancol, sampe ngalur-ngidul ngantri wahana yang ngebuat ogah banget karena panjang, perjuangan tersebut diakhiri dengan sesi poto-poto yang berhasil mengembalikan mood .

Jadi walaupun ke dufan gak main apa-apa, kita berempat tetep sennag karena hasil poto-poto yang memuaskan. asik-asik.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS



Hari pertama di Bogormu


Terlalu cepat...
Gelap malam penuh kantuk mengantarku ke tempat perjumpaan itu,
Lalu dengan pasti aku melenggang ke stasiun,
Ohya, angin malam itu menandakan aku tidak sendiri,
Dan scepat kilat Bogor sudah di hati .

Terlalu cepat...
Kediaman yang tak disengaja menjadi kehangatan yang seperti takdir,
Sosok yang jauh di mata kini menjelma nyata tepat merangkul pundakku,
Tutur intelektual itu mampu merekonstruksi kata cinta menjadi visi kampanye politiknya,
Dan secepat kilat Bogor sudah di hati .

Terlalu cepat...
Semangkuk creamsoup raib ke dalam mulut,
Sekelompok kaum abnormal persimpangan jalan yang mengusik,
Semalam yang diselimuti bintang dan lampu kota,
Dan secepat kilat Bogor sudah di hati .

Terlalu cepat...
Oh tidak, kali ini justru terlalu lambat...
Pagi yang cerah, tapi tak secerah malam kemarin .
Tidur siang yang nyenyak, tapi tak senyenyak tidur malam kemarin .
Bubur ayam yang lezat, tapi tak selezat creamsoup malam kemarin .
Dan secepat kilat Bogor sudah di hati, ternyata karena...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Siapkan Diri Sejak Sekarang - Paramadina Fellowship 2010

Lulusan SMU boleh makin optimis. Tahun 2010 ini pintu bagi mereka yang berprestasi makin terbuka lebar. Untuk ketiga kalinya tahun ini Universitas Paramadina telah menyiapkan 100 tempat terbaiknya bagi lulusan SMU se-Indonesia guna menerima beasiswa (fellowship) lewat program ‘Paramadina Fellowship 2010’.

Tentu saja para siswa itu harus bersaing ketat. Dari waktu ke waktu, jumlah peminat Paramadina Fellowship terus meningkat. Tahun 2008 terdapat 1250 siswa yang mendaftarkan diri untuk ikut dalam seleksi. Tahun 2009 terdapat 1800 aplikan. “Tahun 2010 kami perkirakan sekitar 2500 siswa akan mendaftarkan diri,” kata Kurniawati ‘Nara’ Yusuf M., Direktur Fellowship & Kerjasama Universitas Paramadina. Oleh karena itu, kami akan berusaha keras agar jumlah tempat yang tersedia juga meningkat insya Allah sampai angka 100, sehingga makin banyak otak-otak cerdas yang terbantu,” tambah Nara.

Menurut Nara, proses seleksi akan lebih menekankan kepada leadership skill, potensi intelektual, etika dan kreatifitas. “Tapi kami jamin semua prosesnya berjalan secara transparan, jujur dan adil - - dan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tim panel akan menseleksi semua pendaftar tanpa membedakan asal dan siapa calon tersebut. Yang menjadi prioritas adalah prestasi akademik dan pencapaian-pencapaian non-akademis mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,” kata Nara. Tahun 2008, 69 mahasiswa (dari 14 propinsi) berhasil meraih Paramadina Fellowship, sedangkan tahun 2009 ini jumlahnya meningkat menjadi 72 mahasiswa (dari 15 propinsi).

Menurut Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan Ph.D, selama dua tahun terakhir pencapaian tim penggalang-dana (fund raising) yang dipelopori Wijayanto (Deputi Rektor Bidang Kerjasama, Pengembangan Bisnis dan Kemahasiswaan) dan Kurniawati Jusuf berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 15 miliar dari puluhan donor, baik individu maupun korporat. Itu sebabnya ia optimis. “Insya Allah prestasi mereka berdua selama ini dan tim di Paramadina yang kompak lainnya bisa meyakinkan kita bahwa tahun 2010 ini bisa diperoleh dana bagi 100 penerima fellowship,” kata Anies seusai acara wisuda Universitas Paramadina akhir pekan lalu di Jakarta. Pada wisuda kali ini, Paramadina melantik 111 sarjana dari delapan program studi.

Anies menambahkan bahwa program fellowship akan terus dilaksanakan di masa mendatang. “Juga perlu kita sempurnakan dari waktu ke waktu, guna memaksimalkan peran kita dalam membangun selapis generasi muda Indonesia yang berkualitas,” kata Anies yang mensyukuri bahwa program fellowship ini telah memperkaya Paramadina dengan para mahasiswa yang membawa perspektif baru dari berbagai daerah. “Diskursus antar mahasiswa di berbagai jurusan dan kelas yang beragam, baik penerima fellowship atau pun bukan, baik yang datang dari luar pulau Jawa mau pun dari Jakarta, semuanya sangat memperkaya wawasan mereka – dan itu terjadi secara timbal-balik,” tambah Anies.

Anies dan timnya sangat berterima kasih kepada para donor yang memberikan dukungan luar biasa pada upaya ini. “Walaupun krisis ekonomi global sempat mempengaruhi perekonomian Indonesia, kami melihat philanthropy culture mulai berkembang di Indonesia. Dan ini perkembangan bagus bagi dunia pendidikan,” kata Wijayanto, MPP, Deputi Rektor Bidang Kerjasama, Pengembangan Bisnis dan Kemahasiswaan.

Menurut Wijayanto, belakangan ini ada beberapa perkembangan menarik dalam kaitan ini. “Awareness (kesadaran) para donor dan publik terhadap program ini terus berkembang, sehingga memudahkan proses sosialisasinya,”kata Wijayanto. Selain itu, “Kebijakan pajak yang memasukkan sumbangan kepada dunia pendidikan sebagai "tax deductible" juga merupakan salah satu unsur pendorong semangat philanthropy ini,” tambahnya, “Kami sangat mengapresiasi kebijakan tersebut.”

Harapkan Mahasiswa dari Indonesia Bagian Timur.

Ke depan Wijayanto optimis bahwa setiap tahun Paramadina akan merekrut sekitar 25% dari total jumlah mahasiswa masuk melalui program fellowship ini. Nara sendiri berharap tahun 2010 akan lebih banyak penerima fellowship dari Indonesia Bagian Timur. “Meski perwakilan dari Kalimantan dan Sulawesi mulai banyak, saat ini para pelamar fellowship masih didominasi dari Pulau Jawa dan Sumatera,”kata Nara. Berbagai kegiatan akan dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi para mahasiswa terutama dalam hal kepempimpinan, kewirausahaan dan etika (leadership, entrepreneurship dan ethic).

Setiap orang penerima fellowship PF 2010 akan menerima fasilitas senilai Rp 125 juta, yang dialokasikan untuk biaya hidup, uang kuliah selama 4 tahun, tempat tinggal (bagi yang berasal dari luar kota) dan biaya buku, serta tiket transportasi mereka ke Jakarta.

Di samping fellowship untuk mahasiswa program sarjana (S-1), Paramadina juga memberikan beasiswa kepada para jurnalis yang akan mengambil program pascasarjana (S2) di Paramadina Graduate School. Bekerjasama dengan Medco Foundation, program pascasarjana tersebut menawarkan empat bidang studi utama, Komunikasi, Bisnis, Diplomasi dan Keuangan Islam. Jumlah penerima beasiswa setiap tahunnya adalah 10 wartawan dari berbagai media. “Proses seleksi bagi mereka akan dimulai Desember 2009, untuk ‘intake’ kelas yang akan dimulai bulan Januari 2010,” kata Wijayanto.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

iPhone Bisa Meledak



Para pemilik iPhone 3G tipe terbaru (seri S) agaknya harus berhati-hati. Pasalnya, baru-baru ini dilaporkan bahwa dalam beberapa kasus terpisah, sejumlah gadget milik perusahaan raksasa Apple Inc tersebut meledak di beberapa tempat di Eropa.

Seperti diberitakan situs EWeek.com, berdasarkan laporan sejumlah media massa, Apple sendiri menyebut peristiwa ini sebagai kecelakaan terbatas (isolated incidents). Beberapa media bahkan memberitakan bahwa setidaknya dalam salah satu kasus, Apple sempat menawarkan penggantian kepada salah seorang pemilik alat komunikasi itu, dengan syarat merahasiakan soal kejadian serta kesepakatan tersebut.

Peristiwa ini merupakan masalah terbaru bagi Apple, terutama terkait dengan produk anyarnya yang justru disebut-sebut lebih canggih namun berharga ‘miring’ tersebut. Sebelumnya, sejak resmi diluncurkan ke pasaran Juni lalu, juga sudah ada laporan bahwa produk tersebut cepat panas hingga warnanya bisa memudar. Masalah lain yang disebut-sebut adalah terkait soal layarnya, serta baterai yang cepat habis.

“Apple Inc saat ini tengah menyelidik laporan media massa, yang menyebutkan bahwa telah terdapat satu atau lebih produk iPhone yang dikatakan meledak di daratan Eropa,” ungkap seorang juru bicara Komisi Eropa, kepada Reuters sebagaimana dikutip EWeek. com.

Lebih jauh, Helen Kearns, sang juru bicara, menyampaikan kepada para jurnalis yang berkumpul dalam sebuah jumpa pers khusus, bahwa Apple sedang mencoba mendapatkan informasi lebih banyak mengenai detail spesifik kecelakaan-kecelakaan tersebut. “Dan mereka menyatakan akan melakukan ujicoba yang dibutuhkan guna mengetahui kemungkinan penyebabnya,” tambah Kearns.

Berdasarkan laporan MacWorld pula, yang kembali menegaskan pernyataan pihak Apple seperti yang sudah disampaikan via Komisi Eropa tersebut, di dalam salah satu kecelakaan, seorang remaja Prancis mengaku mengalami cedera mata akibat malfungsi produk tersebut. Disebutkan, kecelakaan itu dialami sang remaja saat iPhone milik pacarnya terdengar mengeluarkan suara mendesis dan kemudian tiba-tba saja kaca touch screen-nya pecah.
Sementara dalam kasus lain, seorang pria warga Inggris berusia 47 tahun pun melaporkan hal serupa, bahwa iPhone milik putrinya tiba-tiba saja mendesis dan akhirnya ‘meledak’. Sementara dalam satu kasus di Belanda, sebuah iPhone yang konon tertinggal di dalam sebuah mobil, dilaporkan telah meledak dengan menimbulkan api hingga membakar tempat duduk mobil tersebut.

Nah loh, ayo pilih jenis handphone terbaik kamu ..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pemanfaatan Energi Nuklir


PLTN Ohi, Jepang & PLTN Tianwan, Cina

Bila kita melihat berbagai aktivitas kehidupan, kita tidak akan pernah terlepas dari ketergantungan makhluk hidup terhadap energi. Kebutuhan akan energi menjadi semakin penting abad ini, seiring dengan menipisnya sumber daya alam yang tersedia dan dampak dari aktivitas pemanfaatan energi tersebut bagi kehidupan. Untuk melakukan aktivitas hidup manusia dilevel yang sederhana, kita memerlukan energi untuk hidup atau menggerakan semua organ tubuh kita sampai pada sel-sel yang ada dalam tubuh kita. Energi tersebut bisa didapat umumnya dari makanan, sinar matahari, alat-alat elektronik yang membantu tubuh untuk mendapatkan energi dan lain-lain. Di sisi lain aktivitas hidup manusia diluar tubuh manusia yang dapat menunjang hidup manusia diantaranya bisnis, kantor, industri, transportasi dan lainnya memerlukan energi baik itu dalam bentuk bahan bakar maupun listrik.

Meningkatnya kebutuhan akan energi seiring dengan pertambahan penduduk mengakibatkan berkurangnya sumber energi dan terganggunya ekosistem di bumi akibat proses aktivitas manusia dalam pemanfaatan sumber-sumber energi tersebut salah satunya efek rumah kaca. Secara umum energi diklasifikasikan menjadi tiga bagian besar yaitu pertama, energi berbahan bakar tak terbaharukan (non-renewable) khususnya bahan bakar fosil, bahan bakar terbaharukan (renewable) dan bahan bakar nuklir. Dalam artikel ini, penulis hanya akan menggambarkan pemanfaatan bahan bakar nuklir secara umum. Penggunaan bahan bakar nuklir telah dilakukan dalam kurun waktu yang relatif lama semenjak ditemukannya atom untuk keperluan riset.

Pemanfaatan nuklir dapat dikategorikan untuk makanan, obat-obatan, kesehatan dan kedokteran, industri, transportasi, desalinasi air, listrik dan senjata. Pemanfaatan radio isotop telah dilakukan untuk keperluan makanan yang berhubungan dengan rekayasa pertanian dan peternakan. Pemanfaatan bahan nuklir untuk obat-obatan, kesehatan, kedokteran dan industri juga diperoleh dari radio isotop. Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi hidrogen dari kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Pemanfaatan reaktor nuklir berskala kecil untuk kendaraan telah dilakukan untuk keperluan eksplorasi di daerah terisolir seperti di kutub oleh pemerintah rusia sekitar tahun 1950 an, hanya saja untuk skala kendaraan komersial masih belum bisa dilakukan. Dalam skala kapal selam telah banyak dilakukan dengan memanfaatkan reaktor kecil untuk menggerakan mesin kapal selam tersebut. Pemikiran lain adalah untuk transportasi luar angkasa. Pemanfaatan energi nuklir untuk keperluan transportasi diatas khususnya kendaraan eksplorasi, kapal selam dan pesawat luar angkasa, dikarenakan pemanfaatan bahan nuklir yang dapat dilakukan untuk jangka yang relatif panjang tanpa adanya refueling (penambahan bahan bakar baru selama reaktor beroperasi).

Desalinasi air juga menjadi penting, khususnya berkurangnya sumber air bersih bagi keperluan sehari-hari, hal ini juga memanfaatkan kelebihan panas dari sebuah reaktor nuklir. Dalam skala industri yang lebih luas lagi, pemanfaatan bahan bakar nuklir untuk keperluan pembangkit listrik. Dari skala dunia, nuklir berkontribusi sekitar 17% untuk keperluan energi listrik dunia, dimana jepang menggunakan energi nuklir sekitar 36%, perancis lebih dari 70% dan Amerika serikat sekitar 20%. Pemanfaatan nuklir untuk senjata merupakan hal yang terus hangat diperdebatkan terutama selepas perang dunia ke 2 dan perang dingin, serta pada saat ini berkaitan dengan krisis nuklir Iran. Secara mendasar selain untuk tujuan perang, kesemua pemanfaatan bahan bakar nuklir berasal dari satu kebutuhan akan energi dan manfaatnya untuk manusia. Ada 2 pilihan secara filosofi berkaitan dengan bahan bakar nuklir ini, mau dimanfaatkan atau dibiarkan begitu saja. Kalau dibiarkan begitu saja maka tingkat radiasi masih ada secara alami dari bahan bakar nuklir tersebut dan karena proses peluruhan, lama kelamaan dalam kurun waktu tertentu bahan tersebut akan menjadi sampah radio-aktif juga. Sedangkan pilihan untuk memanfaatkan bahan nuklir, masih tersimpan dua pertanyaan lagi yaitu memanfaatkan untuk keperluan sipil dan keperluan damai atau untuk pemanfaatan militer dan peperangan. Sudah barang tentu pilihannya dimanfaatkan untuk keperluan damai dan kemaslahatan manusia. Pemanfaatan untuk keperluan damai inilah yang bisa kita sebut sebagai Pembangkit tenaga nuklir (PTN) atau nuclear power plant (NPP). Dari PTN inilah bisa digunakan untuk semua keperluan yang telah disebutkan diatas dari makanan sampai pada listrik. Perkembangan teknologi nuklir sebagai energi alternatif yang dimanfaatkan menjadi energi listrik yang bisa menjadi kontributor kompetitif dengan sumber energi listrik lainnya seperti batu bara, minyak, gas, air dan lainnya.

Pengembangan energi nuklir untuk tujuan sipil seperti reaktor nuklir untuk pembangkit daya dimulai secara intensif setelah konferensi Genewa "On the peaceful uses of atomic energy" yang di sponsori oleh UN (PBB) tahun 1955. NPT mengisyaratkan adanya kemauan yang begitu keras akan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai atau sipil, dimana setiap bahan bakar nuklir di proteksi dan di awasi terutama proses pengayaan dan daur ulang limbah bahan bakar. Pada mulanya perjanjian ini adalah hanya pada ke 5 negara besar pemilik senjata nuklir agar tidak melakukan transfer teknologi senjata nuklir ke negara lain. Saat ini program itu juga bertujuan untuk pengurangan produksi dan penghancuran senjata nuklir. Pilihan energi nuklir sebagai salah satu opsi energi yang bersih disadari oleh salah seorang pendiri organisasi lingkungan dunia greenpeace Dr. Patrick Moore, PhD, dia sampaikan pandangannya tersebut dalam Congressional Subcommittee on Nuclear Energy, April 28, 2005 : Nuclear energy is the only non-greenhouse gas emitting power source that can effectively replace fossil fuels and satisfy global demand . Pandangan Moore tersebut mensiratkan adanya sebuah kesadaran ahli lingkungan akan kebutuhan energi yang bersih dan berkesinambungan dengan memilih opsi energi nuklir. Awal dari renaissance teknologi nuklir bagi masa sekarang dan yang akan datang ditandai dengan kemajuan non proliferation treaty (NPT) dan penghargaan nobel sebagai penghargaan internasional bagi kemajuan International Atomic Energy Agency (IAEA) dan pemimpinnya al-baradei tahun 2005 lalu, serta dengan agresifnya program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) negara-negara di asia seperti Cina dan India.

Berkaitan dengan senjata nuklir, hal yang essensial yang membedakan reaktor nuklir dengan senjata nuklir adalah kadar pengayaan uraniumnya yang sampai 90% pengayaan dibanding reactor grade dibawah 20 % pengayaan sesuatu aturan IAEA. Ditambah lagi secara desain memerlukan susunan tersendiri yang berbeda dengan desain reaktor untuk daya. Krisis nuklir Iran yang terjadi saat ini adalah berdasar pada asumsi yang berbeda antara keperluan pengembangan energi nuklir dari negara Iran dan dari negara-negara Amerika dan Eropa. Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya hanya untuk keperluan sipil yaitu untuk pembangkit listrik bukan untuk pembuatan senjata. Disisi lain Amerika dan negara-negara Eropa mencurigai program nuklir Iran akan dijadikan pengembangan senjata nuklir. Negara-negara tersebut tetap mencurigai apabila untuk reactor grade saja Iran bisa membuat pengayaan uranium, maka akan mampu untuk keperluan senjata dengan teknologi pengayaan uranium yang telah dikuasasi .

Pilihan akan pemanfaatan nuklir berdasar pada sebuah kebutuhan mendesak akan energi dan kebutuhan hidup manusia dari kebutuhan makanan sampai pada kelistrikan tanpa menjadikan bahan nuklir itu menjadi persenjataan yang dapat mematikan umat manusia. Berbagai manfaat yang diambil oleh ketersediaan bahan bakar dialam khususnya nuklir memberi manfaat yang begitu luas bagi kehidupan manusia yang sudah barang tentu ada efek lain yang sedang terus di minimalisir yaitu efek dari sampah nuklir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

DSLR Camera

DSLR adalah singkatan dari Digital Single-Lens Reflex. Kamera DSLR artinya kamera digital yang menggunakan refreksi lensa tunggal. Fotografer mengintip objek yang akan difoto melalui lubang intip atau biasa disebut view-finder. Hasil foto yang akan didapat adalah sama dengan apa yang tampak melalui view-finder tersebut.

Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa (1) akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat (2) dan diproyeksikan ke matte focusing screen (5). Melalui condensing lens (6) dan pantulan di dalam pentaprism (7), gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia (8). Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin (2) akan melipat ke arah panah, focal plane shutter (3) membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor (4) dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya).

Sedangkan pada kamera digital biasa, kita bisa melihat objek yang akan dibidik melalui LCD monitor. Apa yang akan didapat belum tentu sama dengan apa yang kita lihat melalui LCD tersebut.


Lensa kamera DSLR

Ketika membeli kamera digital biasa, maka lensa sudah menyatu dengan body kamera. Pada kamera DSLR, lensa bisa dilepas dan diganti. Oleh karenanya, ketika membeli kamera DSLR kita akan ditawari apakah membeli body only (kameranya saja) atau kit (kamera + lensa). Ada kamera DSLR yang bisa dipasang lensa dari merek lain, ada juga yang khusus dari satu merek. Ada kamera DSLR yang dilengkapi dengan motor autofocus. Ada juga yang tanpa motor autofocus sehingga harus membeli lensa bermotor yang biasanya harganya lebih mahal.

Perbandingan Bentuk

Secara fisik, kamera DSLR memiliki bentuk yang hampir sama antara merek satu dan lainnya. Sedangkan kamera digital biasa memiliki bentuk yang lebih bervariasi namun biasanya lebih kecil dan kompak jika dibandingkan dengan kamera DSLR.

Jadi, pilih yang pendek apa yang panjang?!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Hobi Saya = ORGANISASI

Jika ada pertanyaan, hal apakah yang paling saya senangi? Maka jawabannya adalah saya sangat senang berorganisasi dan bergabung dengan segala jenis kegiatan ekstrakurikuler. Pertama sekali saya bergabung dengan organisasi adalah ketika saya berusia 4 tahun, saat itu saya masuk ke dalam sebuah organisasi yang sampai saat ini masih terus saya jalani dan telah terpatri di dalam hati saya seumur hidup. Organisasi tersebut adalah PRAMUKA.
Saya melakukan aktivitas ini di kota kelahiran saya, Kota Medan. Kegiatan pramuka ini di Pramuka Pertamina UPMS-1 Medan Gudep 09.103-09.104. Organisasi ini telah menjadi rumah kedua saya, yang mengajarkan saya ilmu-ilmu yang tidak akan saya dapatkan di bangku pendidikan formal. Sama halnya dengan keluarga, pramuka memberikan saya kehangatan, kasih sayang, dan tempat untuk berbagi keluh kesah. Melalui pramuka saya belajar untuk berkontribusi terhadap masyarakat, saya belajar kepemimpinan dan musyawarah, bahkan hal-hal teknis kepramukaan pun bisa saya manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari saya. Saya sudah bergabung dengan organisasi ini kurang lebih 14 tahun dan akan menjadi aktivitas saya seumur hidup.

Saya bergabung sebagai volunteer dan duta remaja penolakan pernikahan dini di Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA). Non Government Organisation ini bergerak di bidang perlindungan dan advokasi terhadap anak-anak yang tereksploitasi haknya. Di NGO ini saya berkonsentrasi pada bagian pengentasan eksploitasi seksual komersial anak, di mana di dalamnya membahas pelacuran anak, perdagangan anak, pernikahan anak, pornografi anak, dan pariwisata seks anak. Menurut saya ini juga merupakan hobi karena dalam menjalani setiap kegiatannya saya merasa nyaman dan senang.

Sejak saya duduk di bangku SMA, saya memperoleh tempat untuk menyalurkan hobi saya yang senang "bercasciscus" yaitu dengan bergabung di klub debat sekolah saya. Tapi hal yang menarik adalah berdebat di sini bukanlah sekedar debat kusir yang bisa kita saksikan di mana saja. Saya belajar untuk berbicara dengan waktu yang pas dan disertai alasan serta pembuktian di setiap argumen yang dikeluarkan. Hobi saya ini melatih saya untuk berpikir secara kritis, skeptis, dan cepat.

Saya tidak pernah menari sebelumnya, bahkan jujur saja tidak pernah merencanakan untuk menari. Namun kini saya sadar, saat kita berpikir kalau kita bisa, maka kita akan bisa. sejak duduk di bangku kuliah saya mulai menekuni pembelajaran terhadap tarian tradisional. Poto di atas adalah saat saya dan teman-teman mengikuti perlombaan tari saman di DKI Jakarta.

Ini adalah cara saya mengekspresikan hobi saya, yaitu dengan selalu mencari wadah-wadah di mana saya bisa menyalurkannya dengan baik. Saat saya mampu menyaurkan dengan baik, maka akan lebih mudah untuk saya mengambil manfaat dari hobi saya tersebut.
Saran : Jika kita punya kesukaan, maka carilah cara untuk menyalurkannya. Kemudian setelah menemukan cobalah untuk mengeksplorasi dan lakukan dengan sungguh-sungguh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tentang Saya


Medan telah menjadi saksi kehidupan saya lebih dari 17 tahun. Masa kecil yang menyenangkan hingga masa SMA yang kata orang-orang merupakan saat paling beharga seumur hidup telah saya lewatkan disana. Saya dilahirkan dari seorang ibu yang sangat tegar di kota yang sedang menggalakkan metropolitan, Kota Medan, tanggal 2 Oktober 1991. Sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, saya merasakan kasih sayang yang cukup dari keluarga besar.


Saya memulai dunia pendidikan dari TK Perwanis, tempat ini telah menjadi tempat pertama di luar keluarga yang mengajarkan saya untuk membaca, menulis, bermain, dll. Yang paling berkesan adalah ketika saya mengikuti lomba mewarnai dan memperoleh juara 1. Kemudian saat berusia 5 tahun saya mengikuti persekolahan di SD Swasta IKAL, masa SD saya sangat menyenangkan dengan sistem belajar yang menarik, beberapa kali saya mendapat beasiswa karena juara umum, dan masa SD saya diakhiri dengan mendapatkan peringkat ke2 sebagai nilai UAN tertinggi.

Sekolah menengah ditandai dengan mulai dewasanya siswa-siswinya. Di mana guru tidak lagi menjadi orang tua, tetapi lebih menjadi teman. Masa SMP saya juga tidak akan pernah dilupakan, saya mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler demi mencari kegiatan mana yang paling saya sukai. Di SMP Negeri 7 Medan jugalah saya menemukan apa arti persahabatan yang sesungguhnya. Di SMP saya menemukan perlombaan yang paling saya sukai, yaitu segala sesuatu yang berbau bahasa inggris. Dan perlombaan pidato bahasa inggris pula yang mengantarkan saya ke perlombaan nasional pertama kali. Alhamdulillah.

Masa SMA saya lalui dengan menghasilkan momen-momen yang tidak akan terlupakan, karena institusi pendidikan ini merupakan penyumbang pengalaman terbesar di kehidupan saya. Mulai dari English Club hingga OSIS SMA Negeri 3 Medan yang semuanya memberikan kontribusi dalam pembentukan jati diri saya sebagai seorang manusia dan semua kontribusi itu bisa saya manfaatkan hingga sekarang ini atau bahkan seumur hidup saya.


Saat ini saya adalah mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional yang merupakan satu dari tiga orang yang terpilih mendapatkan Paramadina Fellowship 2009 dari Sumatera Utara dan satu-satunya perwakilan dari Kota Medan. Donor saya adalah PT Indikia Energy Tbk, dank arena perusahan tersebutlah saya mempunyai kesempatan untuk berkuliah di Universitas Paramadina. Ibarat sinetron, saya sudah “terlanjur cinta” dengan Paramadina, semakin lama semakin ditelusuri semakin dibiasakan semakin dalam pulalah kekaguman saya terhadap paramadina. Universitas ini menawarkan banyak hal yang tidak pernah dilakukan universitas lain, walau usianya yang relatif muda jika dibandingkan universitas lain namun mampu memberi berbagai peradaban baru. Progress yang meningkat secara teratur menyebabkan bukan tidak mungkin dalam waktu singkat universitas yang membuat saya feels like home ini akan menjadi world class university. Kita banyak menemukan orang pintar dan terkenal, tapi hanya di Paramadina-lah kita akan menemukan orang-orang famous, brilliant, and YOUNG !!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pariwisata Seks Anak (negara berkembang vs negara maju)

BAB I
PENDAHULUAN



Anak-anak adalah masa depan bangsa. Bukan hanya untuk dirinya sendiri dan keluarganya, tetapi juga untuk komunitas, bangsa, dan negaranya. Mereka adalah masa depan kemanusiaan, tanpa anak maka tidak ada masa depan. Tidak memperhatikan kualitas hidup anak sama saja dengan tidak memperhatikan kelangsungan hidup di masa depan. Anak-anak adalah cerminan masa depan, bangsa Indonesia 20 tahun mendatang dapat disimpulkan dari anak-anaknya pada masa ini.

Pada dasarnya, kita semua berkeyakinan bahwa semua anak kelahirannya diinginkan, direncanakan, dan oleh karena itu, masa depannya akan sangat dipedulikan. Sayang bahwa kajian mengenai kehidupan anak-anak di berbagai negara dan, terutama, di negara berkembang yang menunjukkan kenyataan pahit, termasuk Indonesia. Sebagian anak-anak tersebut mengalami berbagai bentuk kekerasan, diskriminasi, penelantaran, dan eksploitasi.

Siapakah yang dimaksud dengan anak ?
Anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang nasional yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal (maka usia dewasa anak di negara tertentu bisa berbeda). Walaupun usia 18 tahun telah digunakan komunitas LSM hak-hak anak internasional, tetapi masih banyak negara yang menganggap bahwa anak-anak sudah dianggap dewasa sebelum mereka mencapai usia 18 tahun atau ketika upaya perlindungan tidak berlaku sampai 18 tahun.

Apa Status quo pendorong penulisan makalah ini ?
Laporan dari berbagai penelitian cepat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia telah menjadi korban-korban perdagangan, sebagian besar di antaranya untuk tujuan seks komersial dan lainnya dijadikan buruh anak. Laporan Menko Kesra (2005) menunjukkan berbagai perkara yang ditangani oleh kepolisian RI selama periode 2004-2005 di mana 23 kasus dari 43 kasus perdagangan anak untuk tujuan seksual telah terungkap dan 53 tersangka berhasil dijerat hukum. Kajian cepat di Medan dan Solo juga menunjukkan bahwa anak-anak banyak yang dipaksa masuk ke dalam industri seks komersial, yaitu menurut Laporan KKSP tahun 2007 di Medan lebih dari 1.500 anak dilacurkan dan menurut Pusat Penelitian Kependudukan Universitas 11 Maret Solo pada tahun 2004 menemukan 117 anak yang dilacurkan. Laporan sebelumya juga menunjukkan bahwa anak-anak kita menjadi korban pedofil manca negara yang terutama berasal dari negara-negara maju di Eropa dan Amerika yang di antaranya mengambil gambar-gambar anak untuk diperdagangkan sebagai pornografi anak .

Dalam kajian mengenai wisata seks di ASEAN yang dilaporkan child wise tourism, Australia, pada tahun 2007, Indonesia dianggap negara ketiga setelah Vietnam dan Kamboja sebagai negara tujuan wisata seks yang melibatkan anak-anak. Dari hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa baik secara terang-terangan ataupun terselubung, Indonesia telah menjadi negara yang mengabaikan hak anak-anak, mengeksploitasi mereka, dan secara tidak langsung merusak masa depan bangsa.

Apa tujuan pengangkatan topik Pariwisata Seks Anak (PSA) ini ?
Pariwisata seks anak untuk tujuan komersial bukanlah lagi sebuah atau dua buah kasus, tapi telah menjadi suatu fenomena yang layak untuk diperbincangkan dan diperkenalkan lebih luas lagi ke publik. Hal ini dilakukan agar dapat dilakukan pengentasan dan pengorganisasian, baik terhadap anak-anak korban pariwisata seks komersial ini maupun terhadap oknum-oknum lain berupa orang-orang dewasa yang terlibat seperti pelaku kejahatan pariwisata, birokrasi yang lemah, dan juga terhadap wisatawan asing yang melakukan perjalanan wisata hanya untuk seks.

Pariwisata seks komersial anak adalah sub bagian dari dunia pelacuran, dan dunia pelacuran ini berada di peringkat ketiga setelah senjata dan obat-obatan terlarang dalam hal banyaknya orang yang terlibat baik sebagai korban ataupun pelaku kejahatan. Hal ini disebabkan karena pelacuran dapat memberikan keuntungan materi yang sangat besar kepada orang-orang yang melakukan eksploitasi.

Banyak hal-hal yang menjadikan pariwisata seks komersial ini semakin lama semakin marak, misalnya fenomena seks yang disamakan dengan makanan cepat saji (fast food). Di mana proses jual beli dapat terlaksana dengan mudah. Permintaan dan penawaran (demand and supply) yang memberikan keuntungan sangat besar, telah membuat adanya variasi-variasi yang ditawarkan para prostitution supplier. Salah satu variasi yang dibuat adalah dengan disediakannya anak-anak di dunia prostitusi untuk memenuhi hasrat seksual, yang mana hal ini telah menyebabkan banyaknya anak-anak yang terjerumus ke dalam dunia prostitusi. Hasil akhir dari variasi ini adalah adanya perubahan selera wisatawan dari adult prostitution menuju child prostitution.

Menjelaskan bahaya-bahaya yang tercantum di atas inilah yang melatarbelakangi penulisan karya ilmiah saya ini, agar bahaya-bahaya tersebut dapat diperkuak ke hadapan struktur masyarakat yang lebih kompleks untuk mempublikasikannya. Karena dengan membeberkan permasalahan ini ke publik seluas-luasnya adalah cara yang paling signifikan untuk membuat pandangan masyarakat terbuka dan akan mulai untuk perduli. Dengan kepedulian sekelompok besar masyarakat akan lebih mudah untuk menghapus segala bentuk eksploitasi terhadap anak termasuk pariwisata seks anak.

Apakah kaitan topik ini dengan bidang studi Hubungan Internasional ?
Makalah ini ditulis untuk suatu tujuan yang lebih khusus, yaitu berkeinginan menguak realita yang ada tentang eksploitasi seksual komersial anak terutama pariwisata seks anak kepada kalangan mahasiswa Hubungan Internasional. Agar dalam perjalanan setiap individu kedepannya setidaknya mahasiswa Hubungan Internasional yang membaca makalah ini akan berperan aktif menanggapi dan mendukung penghapusan pariwisata seks anak kelak. Karena lingkup studi HI sangat memungkinkan untuk dapat berkontribusi di dalam permasalahan anak ini. Lingkup studi HI yang membahas sosiokultural di suatu negara dan juga negara lain di dunia dapat membuka gerbang menuju penghapusan segala bentuk eksploitasi terhadap anak. Andaikan semua mahasiswa HI berperan aktif mensosialisasikan hal ini ke mata dunia dengan kapasitas yang kelak akan dimiliki para lulusan program studi HI, bukanlah tidak mungkin akan menstimulasi penghapusan ini dengan lebih maksimal.


BAB II
PARIWISATA SEKS ANAK


Eksploitasi seksual komersial anak mencakup praktek-praktek kriminal yang merendahkan dan mengancam integritas fisik dan psikososial anak. Deklarasi dan Agenda Aksi untuk Menentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) merupakan instrumen yang pertama-tama mendefinisikan eksploitasi seksual komersial anak sebagai :
“Sebuah pelanggaran mendasar terhadap hak-hak anak. Pelanggaran tersebut terdiri dari kekerasan seksual oleh orang dewasa dan pemberian imbalan dalam bentuk uang tunai atau barang terhadap anak, atau orang ketiga, atau orang-orang lainnya. Anak tersebut diperlakukan sebagai sebuah objek seksual dan sebagai objek komersial. Eksploitasi seksual komersial anak merupakan sebuah bentuk pemaksaan dan kekerasan terhadap anak, dan mengarah pada bentuk-bentuk kerja paksa serta perbudakan modern.”

ESKA merupakan istilah payung yang mencakup berbagai tingkah laku yang berbahaya dan salah secara seksual. Yang masuk ke dalam lingkup eksploitasi seksual dan kekerasan seksual adalah porografi, pelacuran, trafficking untuk tujuan seksual, kawin paksa atau pernikahan dini, dan tentu saja pariwisata seks anak. Perlu diketahui bahwa perwujudan kekerasan seksual dan eksploitasi seksual yang berbeda-beda di atas saling berkaitan satu sama lain. Pariwisata seks anak (PSA) adalah eksploitasi seksual komersial anak yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, baik ke negara lain ataupun ke wilayah yang berbeda di dalam negaranya sendiri, dan di tempat tersebut mereka melakukan hubungan seks dengan anak-anak

Para wisatawan seks anak bisa berasal dari wisatawan asing, namun bisa juga berasal dari wisatawan lokal yang sengaja melakukan perjalanan wisata di dalam negaranya sendiri. Para wisatawan tersebut bisa berasal dari berbagai jenis latar belakang, mereka bisa saja bujangan, laki-laki atau perempuan, wisatawan kaya atau wisatawan pas-pasan. Ada dua jenis wisatawan yang melakukan hubungan seks dengan anak-anak di daerah wisata, yaitu :
1. Situasional : awalnya hanya bertujuan untuk wisata, namun dikarenakan kekuatan hukum yang lemah, didukung oleh banyaknya hotel-hotel yang hanya ingin mencari keuntungan sehingga lebih sering tutup mata, dan terutama karena adanya prostitution supplier menawarkan anak-anak, pada akhirnya memberikan kesempatan pada wisatawan seks itu untuk melakukan seks dengan anak-anak.
2. Preferensional : sejak awal perjalanan wisata memang ditujukan untuk melakukan hubungan seks dengan anak-anak. Biasanya karena adanya promosi tentang keberadaan anak-anak ini di daerah wisata, sehingga wisatawan seks itu pada akhirnya mengunjungi suatu daerah wisata.
Sebagian besar dari wisatawan seks anak ini adalah para pelaku situasional yang biasanya tidak memiliki keinginan khusus untuk berhubungan khusus dengan anak-anak tetapi hanya sekedar memanfaatkan sebuah situasi di mana ada anak-anak yang tersedia untuk mereka saat mereka melakukan perjalanan wisata.

Daerah tujuan wisata seks dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan di negara tujuan tersebut, misanya karena adanya peningkatan pencegahan dan perlindungan yang dilakukan di negara tersebut sehingga memperkecil kemungkinan wisatawan seks untuk memperoleh akses pariwisata seks anak di negara tersebut. Contohnya Brazil dan Thailand yang saat ini sedang meningkatkan kewaspadaan dan perhatian mereka , sedangkan pariwisata seks anak-anak terus meningkat di negara-negara lain seperti Ekuador, Vietnam, Kamboja dan Indonesia karena masih sangat terbukanya jalur-jalur transportasi dan pasar namun kurang kekuatan hukum, perkembangan pariwisata secara masal yang tidak teratur dan diatur, dan perbedaan-perbedaan kekayaan yang mencolok dapat menyebabkan tujuan wisata seks anak berpindah dari suatu negara ke negara lain. Misalnya negara-negara di Eropa dan Amerikat bagian Utara yang cenderung lebih maju dan kaya akan melakukan perjalanan wisata seksual ke daerah negara-negara berkembang seperti Amerika Latin dan Asia Tenggara.

Para wisatawan kebanyakan berasal dari negara-negara maju di mana kekuatan hukum di negara mereka sudah sangat kuat dan kepatuhan negara mereka terhadap berbagai perjanjian tingkat internasional yang cenderung fanatik karena tidak mau citra negara maju mereka rusak karena pelanggaran berat atupun ringan terhadap berbagai perjanjian internasional tersebut. Hal inilah yang menyebabkan para wisatawan tersebut kesulitan menemukan bentuk pariwisata seks anak di negara mereka yang sudah maju. Oleh karena itu mereka kerap melakukan perjalanan-perjalanan wisata ke negara-negara berkembang di mana kekuatan hukum masih lemah dan kemungkinan untuk menemukan pariwisata seks anak di daereah negara berkembang cukup besar.

Untuk di Indonesia sendiri terdapat beberapa daerah yang disinyalir adalah tempat pariwisata seks yang menyediakan anak-anak, dan wisatawan yang berkunjung ke daerah-daerah ini berasal dari daerah-daerah yang berbeda. Daerah Bali dan Lombok biasanya dikunjungi wisatawan dari Eropa, Korea Selatan, Australia, dan Jepang. Daerah kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lain-lain biasanya dikunjungi oleh wisatawan dari Amerika dan Timur Tengah. Daerah kota-kota besar di Sumatera seperti Medan, Batam dan lampung biasanya dikunjungi wisatawan dari daerah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Berdasarkan laporan UNICEF pada tahun 1998, di Indonesia ada sekitar 40.000-150.000 anak atau orang di bawah umur 18 tahun yang melakukan aktifitas seksual komersil baik prostitusi maupun pornografi yang tersebar di seluruh kawasan seperti pulau Jawa, Sumatera, Batam, Riau, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, Maluku, dan Papua. Laporan ini kembali diperkuat oleh ILO pada tahun 2004, dimana ada sekitar 7452 anak-anak di kawasan Pulau Jawa seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur dan sekitar 14.000 anak-anak di sekitar kawasan Jakarta dan Jawa Barat, yang melakukan aktifitas seksual komersil. Banyak di antara mereka yang menjadi korban pornografi.

Anak tidak pernah memberi izin terhadap semua bentuk kekerasan seksual dan eksploitasi seksual terhadap mereka. Tidak perduli apakah seorang anak sepertinya “menerima” atau “secara suka rela” turut serta dalam aktifitas-aktifitas seksual tersebut. Tidak pernah ada seorang anak pun yang mengizinkan dirinya untuk menjadi korban kekerasan apalagi korban eksploitasi seksual. Mereka mungkin dibohongi, ditipu atau dipaksa oleh situasi-situasi yang berada di luar kendali mereka seperti kemiskinan atau akibat-akibat dari kondisi masyarakat (termasuk tekanan teman sebaya) yang dapat memaksa anak secara tidak terlihat tetapi bagaimana pun anak-anak tersebut tetap merupakan korban penderaan. Anak-anak berhak atas perlindungan dan membutuhkan perlindungan, hal-hal ini adalah tanggung jawab orang dewasa untuk menjamin agar anak-anak tidak menjadi korban eksploitasi.

Pariwisata bukan merupakan penyebab eksploitasi seksual anak, tetapi para pelaku eksploitasi anak-lah yang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan perjalanan, hotel, penginapan, restoran, penerbangan dan perusahaan-perusahaan transportasi dan akomodasi lainnya . Beberapa bisnis mungkin terlibat, misalnya, hotel yang menutup mata terhadap eksploitasi di dalam fasilitasnya atau para agen perjalanan yang dengan sengaja mengatur perjalanan seks ke luar negeri. Industry pariwisata memainkan peran penting dan berharga yang jika organisasi-organisasi pariwisata melakuakn tindakan aktif terhadap pencegahan hal ini akan mudah untuk mencegah orang-orang yang ingin memanfaatkan tempat wisata sebagai ruang eksploitasi terhadap anak-anak.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi mengapa pariwisata seks anak lahir dan terus meningkat jumlahnya, berikut ini faktor tersebut diklasifikasikan menjadi faktor penarik dan faktor pendorong di mana juga dituliskan beberapa faktor-faktor utama yang mendukung terjadinya pariwisata sek anak ini .

A. FAKTOR PENARIK

Faktor penarik (pull factor) merupakan faktor utama penyebab maraknya pariwisata seks anak, berawal dari adanya permintaan dari wisatawan-wisatawan asing yang diakibatkan banyaknya promosi yang dilakukan para prostitution supplier. Beberapa promosi yang dilakukan oleh prostitution supplier tersebut antara lain :
- Dengan mengatakan bahwa anak-anak lebih aman dari segala penyakit menular seksual dikarenakan jam terbang ataupun pengalaman anak-anak tersebut di dunia prostitusi masih minim. Sehingga kemungkinan anak-anak tersebut terjangkit penyakit menular seksual masih kecil. Hal ini akan lebih menarik preference wisatawan tersebut untuk memillik anak-anak daripada orang-orang dewasa dengan alas an keamanan terhadap kesehatan,
- Menjadikan child prostitution sebagai sebuah trend baru di dunia prostitusi. Seperti yang kita tahu apabila sesuatu hal telah menjadi trend maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi suatu lifestyle yang dianut banyak wisatawan seks tersebut.

Selain daripada promosi yang diberikan prostitution supplier kepada para wisatawan seks tersebut, ada faktor penarik lain yang menyebabkan wisatawan memilih anak-anak dibandingkan orang dewasa, yaitu adanya kepercayaan terhadap mitos bahwa berhubungan seksual dengan perawan akan memperlancar bisnis dan menjadi obat awet muda untuk mereka. Dan perawan-perawan ini lebih identik dengan anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Diluar dari dua alasan di atas, yaitu promosi dan mitos, ada satu faktor yang menarik wisatawan tersebut, yaitu sekedar menginginkan sesuatu yang berbeda dari yang biasa. Lebih mudah menemukan prostitusi dewasa dibandingkan prostitusi anak-anak, maka di saat mereka memiliki kesempatan untuk melakukan hubungan seksual dengan anak-anak yang mungkin mereka belum pernah seolah-olah menjadi suatu tantangan tersendiri untuk mereka. Pengalaman baru dan berbeda ini yang mengubah selera mereka dari adult prostitution menjadi child prostitution dan menimbulkan permintaan terhadap prostitusi anak-anak menjadi tinggi.

Cara pengatasan faktor penarik ini diakukan secara mikro maka lebih sulit dalam menghapusnya. Secara mikro artinya faktor ini cenderung ditangani secara individu per individu, tidak bisa secara menyeluruh atau sekaligus karena preference wisatawan tersebut berbeda-beda dan terselubung. Tidak mungkin ada orang-orang yang mau mengakui dirinya adalah pengguna jasa seks anak-anak dan sekaligus memberi alasannya. Karena ketidakjelasan alasan dan latar belakang wisatawan seks yang cenderung berbeda-beda sangat menyulitkan untuk mengatasinya.

B. FAKTOR PENDORONG

Faktor penarik (push factor) merupakan faktor sekunder penyebab terjadinya pariwisata seks anak karena faktor ini lahir dikarenakan adanya demand dari para wisatawan. Faktor ini berasal dari segi anak-anak yang menjadi korban pariwisata seks komersial. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal dan faktor eksternal :

1. Faktor Internal
- Permasalahan ekonomi yang mengakibatkan anak-anak tersebut tidak terpenuhi kebutuhannya secara finansial. Yang tidak terpenuhi dapat berupa hal-hal dasar seperti kurangnya pendidikan yang pada akhirnya mengakibatkan anak-anak tersebut memiliki kemampuan intelektual yang rendah sehingga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dunia prostitusi yang cenderung mengiming-imingi terpenuhinya kebutuhan materi anak-anak tersebut. Yang tidak terpenuhi dapat juga berupa hal-hal tersier, seperti keinginan untuk mempunyai suatu benda namun tidak mempunyai uang untuk membeli benda tersebut. Sehingga mereka berpikir untuk mencari uang dengan cara yang singkat dan mudah yaitu dengan terjun ke dunia prostitusi.
- Permasalahan keluarga (Broken home) yang mengakibatkan anak tersebut kekurangan kasih sayang dari orangtuanya. Anak-anak dengan latar belakang seperti ini biasanya akan mengalami pertumbuhan sosial yang kurang baik, yang menjadikan mereka bisa saja terikut ke dalam pergaulan bebas. Anak-anak yang sudah terikut pergaulan bebas akan sangat mudah untuk terjerumus ke dalam dunia prostitusi termasuk pariwisata seks anak di mana wisatawan asing biasanya memberikan tips lebih kepada mereka. Atupun anak-anak ini menjadikan dunia prostitusi ini sebagai suatu pelampiasan kekesalan mereka kepada orang tua.

2. Faktor eksternal
- Prostitution supplier biasanya memberikan bujukan-bujukan atau “iming-iming” kepada anak-anak agar anak-anak itu mau terjun ke dunia prostitusi ini. Bujukan-bujukan itu dapat berupa uang kepada anak-anak yang terbentur masalah ekonomi, dengan mengatakan pekerjaan ini akan memberikan mereka uang dalam waktu singkat dan kerjaannya juga tidak sulit. Atau bisa juga dengan modus penipuan, yaitu dengan berkedok penyalur tenaga kerja yang menjanjikan pekerjaan yang lebih baik apakah pembantu rumah tangga atau pekerjaan lainnya. Anak-anak yang terlibat penipuan ini sangat €memungkinkan untuk menerima ekspoitasi dari prostitution supplier ataupun wisatawan seks pemakai jasa mereka kelak. Bisa dalam bentuk kekerasan fisik dan juga tidak memberikan bayaraan setelah pemakaian jasa mereka.
- Dikarenakan prostitusi ini adalah jaringan (networking), maka biasanya anak-anak yang sudah lebih dahulu terjerumus ke dunia gelap pariwisata seks ini akan mempengaruhi teman-teman di sekitarnya untuk terjun ke dunia yang sama dengan mereka. Modusnya bisa berupa bujukan-bujukan ataupun dengan memamerkan keuntungan-keuntungan dan kesenangan-kesenangan yang telah ia terima, sehingga membuat temannya juga tertarik terjun ke dunia yang sama dengan dirinya.

Cara pengentasan faktor pendorong ini lebih mudah daripada faktor penarik, tapi bukan berarti tidak sulit. Hanya saja dikatakan lebih mudah karena dapat diatasi secara makro yaitu dapat dilakukan kepada sebuah masyarakat yang luas. Contohnya dengan melakukan seminar-seminar dan sosialisasi yang terkait dengan pariwisata seks anak. Bisa juga dengan memperbaiki sarana pendidikan yang dapat membuat anak-anak ini berpikir dengan lebih intelektual sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjerumus dalam praktek penipuan para prostitution supplier. Dengan mempublikasikan masalah ini ke masyarakat luas, masyarakat tersebut akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga dirinya dan keluarganya.











BAB III
ASPEK DAN HISTORI HUKUM


Permasalahan penegakan hukum adalah permasalahan yang sudah tidak tabu lagi untuk kelas negara berkembang, untuk itu negara-negara berkembang harus sudah memulai penegakan birokrasi sesegera mungkin. Jika hukum tidak ditegakkan secara serius maka bisa terjadi eksploitasi yang lebih besar lagi. Dalam hal Eksploitasi Seksual Komersial Anak di mana pariwisata seks anak merupakan salah satu sub bagiannya, telah banyak memiliki dasar-dasar hukum ataupun kongres-kongres yang disepakati ratusan negara di dunia. Namun ternyata permasalahan ini masih tidak dapat diselesaikan dengan baik.

Indonesia telah meratifikasi Konvensi PBB mengenai Hak-Hak Anak (KHA) melalui keputusan Presiden No. 36/1990 yang menjadi momentum penting upaya-upaya pemerintah dan masyarakat madani dalam melindungi hak-hak anak. Konvensi ini merupakan sebuat traktat atau perjanjian internasional yang mengatur pengakuan, penghormatan, dan perlindungan terhadap hak-hak fundamental dari anak. Dalam pasal 32 semua negara diharapkan melindungi anak dari semua bentuk eksploitasi yang membahayakan fisik dan moral anak. Pasal 34 secara spesifik mengharapkan semua negara untuk mengambil tindakan di tingkat nasional, bilateral, atau multilateral untuk mencegah eksploitasi anak untuk tujuan seksual, termasuk pariwisata anak dengan melakukan berbagai investigasi.

Pada tahun 1998 telah lahir sebuah Kode Etik Perlindungan Anak-Anak dari Eksploitasi Seksual dalam Perjalanan dan Pariwisata. Diprakarsai oleh ECPAT Swedia atas kerjasama dengan operator perjalanan Skandinavia dan Organisasi Pariwisata Dunia (WTO) . Kode etik tersebut menyarankan perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengadopsi Kode Etik ini dan berkomitmen untuk :
1. Membuat sebuah kebijakan korporasi yang etis untuk menentang eksploitasi seksual terhadap anak,
2. Mendidik dan melatih pagawai baik yang berada di negeri asal ataupun yang berada di tujuan-tujuan perjalanan,
3. Memperkenalkan sebuah ketentuan di dalam perjanjian dengan para penyalur sebagai dasar penolakan pada eksploitasi seksual terhadap anak,
4. Mengembangkan informasi dan bahan-bahan peningkatan kesadaran seperti katalog, brosur, poster, film in-flight, slip tiket, home page,
5. Memberikan informasi kepada para “orang-orang kunci” lokal di tempat-tempat tujuan,
6. Membuat laporan tahunan mengenai pelaksaan kriteria-kriteria di atas.

Pada tahun 2002, sebuah Optional Protocol tentang prostitusi beradasarkan Konvensi Hak Anak dibuat dengan tujuan melengkapi beberapa bab Konvensi Hak Anak terkait eksploitasi seksual komersial. Indonesia telah menandatangani protocol opsional ini dan menurut RAN HAM 2004-2009 seharusnya telah diratifikasi pada tahun 2005 tetapi belum terlaksana hingga kini. Namun demikian, komitmen Indonesia telah diwujudkan dengan membangun koalisi nasional dan membuat Rencana Aksi Nasional (RAN) yang disahkan melalui Keputusan Presiden No. 87/2002 yang diikuti oleh dirumuskannya RAN perdagangan anak dan perempuan melalui Keputusan Presiden No. 88/2002.

Persoalan eksploitasi seksual terhadap anak memperoleh tanggapan global yang diwujudkan dalam Kongres Dunia untuk menghapus eksploitasi seks komersial terhadap anak yang diprakarsai oleh UNICEF dan ECPAT International. Hal ini bertujuan memperjelas betapa menyedihkannya nasib dunia jika anak-anak tidak mendapatkan perlindungan dengan baik. Pada tahun 1996, diadakan kongres dunia pertama (1st world congress) di Stockholm, Swedia, yang menentang segala bentuk eksploitasi seksual komersial anak. Ada lebih kurang 96 negara yang berkomitmen untuk melindungi anak-anak di negaranya masing-masing, dan kongres ini dibuka langsung oleh Ratu Swedia. Pertemuan ini menghasilkan Agenda Stockholm yang berisi berbagai tindakan yang perlu dilakukan oleh negara-negara peserta, termasuk Indonesia. Lahirnya kongres ini dilatarbelakangi oleh banyaknya anak-anak di daerah Britania Raya yang menjadi bintang berbagai film porno karena pada saat itu belum ditetapkan batas umur seorang anak hingga dia layak disebut dewasa. Maka setelah kongres pertama ini, mulai ditetapkan bahwa seseorang dikatakan dewasa jika sudah berusia 18 tahun, hal ini juga mempengaruhi batas usia pendaftaran Miss Universe menjadi 18 tahun.

Untuk mempertegas kongres pertama, diadakan kongres dunia kedua (2nd world congress) di Yokohama, Jepang, membahas hal yang sama yaitu eksploitasi seksual komersial anak. Ada sekitar 122 negara yang berkomitmen dengan menghadiri kongres dunia kedua ini. Kongres dunia kedua ini dilatarbelakangi oleh maraknya pariwisata seks anak (child-sex tourism), terutama di Brazil, Costarika, dan Thailand. Ketiga negara ini tercatat sebagai negara yang pertumbuhan pariwisata seks anaknya cukup tinggi, karena kurang mampu mengolah sumber daya alam dan tingkat pendidikan rendah namun memiliki daerah-daerah wisata yang cukup baik, sehingga cenderung mempunyai kesempatan besar untuk terjadinya pariwisata seks anak. Namun sekarang Thailand mampu menekan angka pariwisata seks anak di negaranya dengan menaikkan usia penyedia seks di sana, maka walaupun di Thailand tingkat prostitusi masih sangat tinggi dan banyak wisatawan kesana untuk berhubungan seks tapi Thailand tidak lagi melakukan eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa Thailand menggunakan cara pendewasaan usia demi menunjukkan komitmennya dalam mengatasi pariwisata seks anak.

Pada tahun 2008, diadakan kongres dunia ketiga (3rd world congress) di Rio de Janiero, Brazil, membahas eksploitasi seksual komersial anak ini juga. Ada 159 negara yang berkomitmen dengan menghadiri kongres dunia ketiga tersebut. Jika kita menarik kesimpulan dari ketiga kongres ini, maka jumlah negara yang ikut berkomitmen dengan menghadiri ketiga kongres itu terus bertambah setiap kongresnya. Semoga kedepannya negara yang berkomitmen semakin banyak lagi sehingga meliputi seluruh negara di dunia, dan negara-negara tersebut tidak hanya berkomitmen tapi juga merealisasikannya dengan sungguh-sungguh.

Lahirnya peraturan-peraturan ataupun dasar-dasar yang mengatur permasalahan anak tentang eksploitasi seksual komersial di tingkat internasional pada akhirnya mampu merangsang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang untuk membuat sebuah undang-undang internal yang bertujuan melindungi anak-anak. Sehingga pada tahun 2007, Indonesia membuat UU tentang prostitusi yang di dalamnya juga tercantum tentang anak-anak yang tereksploitasi seksual. Ada hal menarik terkait UU tahun 2007 ini, yaitu sebelum Indonesia membuat undang-undang tersebut Komite Hak Anak PBB dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang tidak punya komitmen untuk melindungi anak-anak. Dan setelah Indonesia membuat undang-undang ini, mereka menyatakan Indonesia adalah negara yang telah berkomitmen dalam melindungi anak-anak tapi tidak pernah bersungguh-sungguh.

Sejauh ini pemerintah Indonesia telah membentuk pusat-pusat pengaduan dan merancang website di mana masyarakat umum dan anak-anak dapat melaporkan kasus-kasus eksploitasi seksual anak. Tapi tidak dapat diketahui dengan pasti apakah program-program ini telah terapikasikan dengan baik karena pemerintah Indonesia lebih sering mendirikan suatu badan dan membuat undang-undang dibandingkan usaha untuk mewujudkan kesuksesan dan menjaga kestabilan program-program tersebut.

Pengalaman Indonesia dalam menangani berbagai kasus eksploitasi seksual memang masih terbatas. Walaupun sudah cukup banyak penelitian yang dilakukan tentang masalah ini, tapi tidak banyak tindakan kasus yang dilakukan pada tingkat masyarakat. Pemetaan yang dilakukan oleh Koalisi Nasional Penghapusan ESKA (2008) ini menunjukkan hanya sedikit sekali LSM yang mempunyai penanganan ESKA. Dari 10 LSM yang disurvei, hanya 4 LSM yang mengaku mempunyai program tentang anak yang dilacurkan. Jumlah kasus yang ditangani sebanyak 269,50 kasus di Jakarta pernah dilaporkan ke polisi dan tidak ada satupun kasus yang masuk ke pengadilan.

BAB IV
PENUTUP


A. KESIMPULAN
Anak –anak adalah masa depan bangsa karena anak-anak adalah cerminan masa depan, bangsa Indonesia 20 tahun mendatang dapat disimpulkan dari anak-anaknya pada masa ini. Anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang nasional yang berlaku bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal
Dalam kajian mengenai wisata seks di ASEAN yang dilaporkan child wise tourism, Australia, pada tahun 2007, Indonesia dianggap negara ketiga setelah Vietnam dan Kamboja sebagai negara tujuan wisata seks yang melibatkan anak-anak. Dari hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa baik secara terang-terangan ataupun terselubung, Indonesia telah menjadi negara yang mengabaikan hak anak-anak, mengeksploitasi mereka, dan secara tidak langsung merusak masa depan bangsa.

Pariwisata seks anak (PSA) adalah eksploitasi seksual komersial anak yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan yang melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, baik ke negara lain ataupun ke wilayah yang berbeda di dalam negaranya sendiri, dan di tempat tersebut mereka melakukan hubungan seks dengan anak-anak Para wisatawan seks anak bisa berasal dari wisatawan asing, namun bisa juga berasal dari wisatawan lokal yang sengaja melakukan perjalanan wisata di dalam negaranya sendiri. Para wisatawan tersebut bisa berasal dari berbagai jenis latar belakang,

Para wisatawan kebanyakan berasal dari negara-negara maju di mana kekuatan hukum di negara mereka sudah sangat kuat dan kepatuhan negara mereka terhadap berbagai perjanjian tingkat internasional yang cenderung fanatik karena tidak mau citra negara maju mereka rusak karena pelanggaran berat atupun ringan terhadap berbagai perjanjian internasional tersebut. Hal inilah yang menyebabkan para wisatawan tersebut kesulitan menemukan bentuk pariwisata seks anak di negara mereka yang sudah maju. Oleh karena itu mereka kerap melakukan perjalanan-perjalanan wisata ke negara-negara berkembang di mana kekuatan hukum masih lemah dan kemungkinan untuk menemukan pariwisata seks anak di daereah negara berkembang cukup besar.

Dari uraian di atas memang dapat dikatakan bahwa anak-anak Indonesia memang hampir tidak terlindungi dari eksploitasi seksual dan pornografi anak. Upaya-upaya masih harus terus dirancang dan harus ada penguatan birokrasi di Indonesia sehingga nasib anak-anak bisa lebih terlindungi.

B. SARAN PENANGANAN
Pariwisata seks anak merupakan sebuah subbagian dari dunia prostitusi, di mana dalam penanganannya tidak bisa hanya melibatkan sebagian kecil masyarakat atau masyarakat dari suatu level tertentu saja, tapi penanganannya memerlukan partisipasi masyarakat luas yang berasal dari berbagai level dan latar belakang karena pariwisata seks anak ini bersifat sangat rahasia, terselubung, dan sulit untuk di deteksi. Namun, ada beberapa usaha penanganan yang dapat ditempuh unutk mengatasi permasalahan pariwisata seks anak ini, antara lain :
1. Penegakan hukum oleh pemerintah, tidak hanya sekedar berkomitmen melalui berbagai pejanjian internasional ataupun membuat undang-undang yang terkait dengan masalah ini, tapi pemerintah juga harus melakukan realisasi secara bersungguh-sungguh dan melakukan penegakan birokrasi atas peraturan-peraturan yang telah ada serta membuat undang-undang dan perjanjian baru jika perlu.
2. Pengawasan terhadap tempat yang beresiko tinggi sebagai tempat wisata seks anak, terutama di daerah yang masih kurang perhatian pemerintah. Memperketat kekuatan hukum di daerah yang wisatanya sedang berkembang, karena daerah wisata yang sedang berkembang secara signifikan bisa menimbulkan pariwisata seks anak dengan besar juga.
3. Penyidikan terhadap para pelaku seks anak yang dilakukan oleh pemerintah melalui pihak berwajib. Bagaimanapun juga, harus ada hukuman nyata bagi para wisatawan seks ataupun prostitution supplier.
4. Edukasi kepada remaja tentang trafficking dan eksploitasi seks komersial agar tidak terjerumus. Semakin banyak remaja yang tahu maka akan lebih mencegah terjadinya tindak pariwisata seks anak.
5. Pemerintah sudah harus mulai memikirkan dan membuat konsep pariwisata ramah anak.
6. Sebagai remaja sekaligus mahasiswa harus bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang eksploiutasi seksual komersial anak serta akibat-akibat yang ditimbulkan. Karena yang paling mengerti remaja adalah remaja itu sendiri.









DAFTAR PUSTAKA

Pasal 1 Konvensi PBB tentang Hak-Hak anak (KHA)
150.000 Anak Indonesia dieskploitasi. Kompas, 6 Juli 2008
Penghapusan Perdagangan Orang (Trafficking in Person) di Indonesia, (2005)
Laporan Rumah Kiri. 8 Februari 2007. Pusat penelitian kependudukan Universitas 11 Maret Solo (Tempo Interaktif, 14 April 2005)
Child Wise Tourism. August 2007. ASEAN Child-Sex Tourism Rewiew
Rohman & Satrinne. 2000. Laporan investigasi pedofil di Bali. Denpasar : Yayasan Anak Kita.
ECPAT International. 2001. Tanya & Jawab tentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak. Diterjemahkan oleh kelompok ECPAT Indonesia dari teks aslinya yang diterbitkan oleh ECPAT International
ECPAT. 2008. Combating Child Sex Tourism: Question & Answer. Bangkok: ECPAT International
Koalisi Nasional Penghapusan ESKA (ECPAT affiliate group in Indonesia. 2008. Menentang pornografi dan eksploitasi seksual terhadap anak.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS